Tuesday, September 29, 2009

BER-CER-MIN

Dunia Kampus adalah dunia “orang dewasa”setidaknya itu adalah mind sett awal yg saya bangun ketika pertama kali menginjakkan kaki di sini …orang yg tahu benar bagaimana bersikap sebagai manusia dan sebagai makhluk sosial …
Tanpa terasa……..
Serangkaian prosesi ..pengkaderan , pelatihan atau apalah namanya telah berlalu .walau begitu , haru birunya akhir dari prosesi yg panjang dan melelahkan itu telah usai ….dan saya dan teman2 berhasil melalui dengan gilang gemilang , meski mungkin di mata sebagian orang ..beberapa dintara kami adalah sampah yg tidak pantas hadir di tengah ranah yg intelektual ini hanya karena tidak turut berpeluh –letih dalam prosesi yg mengharu biru tersebut . setidaknya kesemuanya itu adalah pijakan awal saya untuk melakukan sebuah kontemplasi….sebut saja sekedar bercerminYach..setahun lamanya ….proses “ pendewasaan “ itu kami jalani ….tapi tokh ternyata sebuah sistem yg ideal tidak selalu menghasilkan ouput yg ideal .sebuah sistem atau tatanan adalah suatu susunan atau konsep yg terstruktur dengan baik , dan bertujuan menciptakan keteraturan dan keselarasan , setidaknya ini yg saya tangkap dari bangku kuliah dan diskusi saya selama ini dengan beberapa orang,namun setelah setelah serangkaian prosesi yg menguras peluh ternyata masih ada yg “sisa” yg mengganjal.sisa2 itu berupa dendam , sakit hati , kecewa, amarah , dan kekecewaan mendalam yg entah ditujukan pada siapa …sistem atau yg membuat sistem tersebut ?.......
Saya mulai sangsi dan bertanya-tanya dalam hati
Sistem yg salah …atau yg mengendalikan sistemnya?
Huffff….
Apa benar serangkaian prosesi itu penting untuk kami ?
Ataukah “ mereka” yg membuatnya penting ?, dengan cara mencekoki kami dengan segala macam doktrin yg filosofis dan dogmatis…mereka memeberi gambaran tentang masa lalu mereka ketika ada di posisi kami waktu itu , dimana aku dan kawan2ku waktu itu cuma bisa melongo ..dan ada diantara kami tersenyum senyum sambil manggut2, ada juga yg memandang dengan bermacam perasaan yg berkecamuk , ada yg muak , ngantuk , bosan , ada yg sok asik +sok ngerti tatkalapemandangan seperti ini sering kusaksikan sendiri takkala “ mereka” berceloteh dengan ringan tentang ini dan itu, yang isinya bahwa kami harus paham yg ini boleh yg itu tidak boleh , bahwa tujuannya adalah suatu kebersamaan yg akan dibangun melalui rangkaian prosesi tersebut …padahal nyatanya ..setelah prosesi2 tersebut usai tidak semua diantara kami dapat merasakan kebersamaan yg dimaksudkan Cuma persoalan hanya karena tidak setuju dengan sistem atau rangkaian prosesi yg dianggapnya seolah2 telah menggeser” dunia kecilnya “.
Semuanya masih jelas terbayang , ketika saya dan beberapa kawan dengan sangat terpaksa mencukur habis rambut , hanya untuk memenuhi prasyarat dalam rangkaian prosesi , padahal kepala plontos adalah hal yg paling saya benci semenjak masih duduk dibangku sekolah dulu ….namun atas nama kepentingan bersama , sekali lagi …….kamipun melakukannya meski dengan perasaan sedih yg teramat sangat .
Yah …kenyataanya sebagain kawan2ku menganggap prosesi-prosesi tersebut itu penting , sebagian yg lain ada yg masa bodoh , ada yg merasa biasa2 saja , ada yg justru malah punya “ dunia kecil” nya sendiri …sehingga ia menganggap sepi segala macam urusan diluar “ dunia kecilnya tersebut .saya masih ingat dengan jelas , betapa beberapa diantara mereka harus “ main petak umpet” hanya untuk menghindari rangkaian prosesi pengkaderan .
Disinilah peranan sebuah sistem ,dimana ia harus merangkul semua sub2 sistem yang ada untuk menguatkannya, karena sebuah kesatuan yg kuat pada sebuah sistem hierarkis ,harus dibangun dengan pondasi awal “kebersamaan” …..,
……………..tapi bagaimana hal ini apat dicapai manakala sang empunya sistem justru melakukan sebuah konsep penyeragamam atau generaliasi yg menghasilkan sebuah standarisasi terhadap layak tidaknya sebuah legitimasi yg sah diberikan oleh public …ketimbang berusaha melihat apa sesungguhnya yg kira2 menjadi prioritas utama atau kebutuhan objek
Saya hanya berharap ….
Dimasa yg akan datang , tidak ada lagi yg berlarian …..bercerai berai …..berserakan ….semuanya bersama-sama ..dan tidak ada lagi ..tersisa dendam , dan segala macam perasaaan kecewa ….., dalam ruang kecil penuh canda tawa dan makna ……dibawah satu panji ….panji komunikasi ….sama
Saya sadar sepenuhnya ..
Saya Cuma setitik pasir diantara gemuruh ombak
Atau anggap saja saya Cuma seorang pengelana yg kebetulan lewat ….
Singgah
Lalu sedikit berceloteh
MAAF ……
Satu Harapan ….
Satu semangat
Maka dari itu
Mari sama2 :

BER-CER-MIN
(BER-sama-sama merajut CER-ita & MAsa depan Yg IN-dah )

Comments :

0 comments to “BER-CER-MIN”


Post a Comment